Rabu, 05 Agustus 2015

2 + 7 = 9




"angka keramat buat seorang laki-laki yang belum mempunyai pendamping hidup atau istri" statment seorang tokoh ulamah yang pernah bercerita kepadaku dalam candanya.

"titik akhir kehidupan seorang laki-laki menuju kedewasaan yang mulai berfikir tentang akan masa depan dan akhirat kelak" kata rekan saya waktu itu.


"aku berharap sudah membina keluarga kecil saat Tuhan memberiku waktu untuk bertemu dengan angka itu" doaku sedari dulu
sejak masuk diangka kepala dua aku selalu berharap dan berdoa semoga sebelum angka ini kudapat dikehidupanku, aku ingin sudah mempunyai pendamping hidup meski kita tak tahu kapan Tuhan akan mengabulkan keinginan itu, tapi dengan niat yang tulus dan baik Insyaallah pasti ada saja jalan menuju kearah itu dan kuyakin itu.
syukur dan selalu ikhlas berusaha untuk dilakukan, sampai detik ini adalah anugerah terindah dan terbaik yang selalu diberikan Tuhan kepadaku.
"apalagi yang engkau cari Rustam?"
kadang aku terdiam jika pertanyaan itu terlintas dibenakku
"Tuhan aku masih mencari kesempurnaan dari celah kehidupanku, aku berharap dan Insyaallaah sebentar lagi Engkau akan mengabulkan apa yang akan menyempurnakan hidupku itu Tuhan, aamiin ya rabbal al aamiin" jawabku dalam diam.
 
belajar ikhlas dan bersyukur itu susah namun hasilnya Insyaallah akan membuat kita tersenyum bahagia, tentang masa lalu. masa lalu engkau memberiku banyak pengalaman tentang arti kehidupan mengajarimu bagaimana hidup yang baik dan tak menyerah meski nurani dan perasaan berfikir bertolak belakang, masa lalu tahu kah engkau pernah mengajariku bagaimana cara bekerja keras dengan keringat bercucuran ditengah terik matahari, peluh, lelah, capek dan rasa malu meski tak pernah kuucapkan itu tertanam difikiranku dulu meski kutahu kerjaan itu halal, yah kulih bangunan alias tukang baru alias buruh kasar yang taunya mengaduk semen menjadi sebuah bangunan itulah aku dulu masa lalu,
masa lalu engkau pernah mengajariku bagaimana cara menjaga sesuatu meski itu bukan milikku, belajar bersosialisasi dengan malam, subuh bahkan pagi hingga kantung mata bergantung karena kurangnya istirahat untuk memejamkan mata, berfikir bahwa itulah akhir perjalanan pencarian reskiku yang diberikan Tuhan kepadaku, ya Satpam alias Security itulah aku dulu dengan badan yang lumayan pas-pasan dengan kondisi kurus tapi ada saja yang mempercayaiku untuk bergabung didalamnya dan minust dua bulan jadi tiga tahun aku menggeluti propesi itu,

masa lalu lihatlah sekarang dengan ajaranmu aku mampu untuk bisa duduk manis didepan komputer bercinta dengan berkas-berkas yang tiada hentinya mengalir untuk diselesaikan, tiada lagi terik matahari dan sosialisasi malam hingga subuh. aku bersyukur dengan semua ini, perjalanan yang mungkin tak semua orang bisa melewatinya, semoga jadi pelajaran buatku dan bersyukur jika bisa jadi motivasi untuk teman-temanku Alhamdulillah.
belajarlah untuk selalu mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepadamu, karena Tuhan tak akan menukar rezki seseorang dengan orang lain.

Tonasa, 05 Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar