"angka keramat buat seorang laki-laki yang belum mempunyai pendamping hidup atau istri" statment seorang tokoh ulamah yang pernah bercerita kepadaku dalam candanya.
"titik akhir kehidupan seorang laki-laki menuju kedewasaan yang mulai berfikir tentang akan masa depan dan akhirat kelak" kata rekan saya waktu itu.
"aku berharap sudah membina keluarga kecil saat Tuhan memberiku waktu untuk bertemu dengan angka itu" doaku sedari dulu
sejak masuk diangka kepala dua aku
selalu berharap dan berdoa semoga sebelum angka ini kudapat dikehidupanku, aku
ingin sudah mempunyai pendamping hidup meski kita tak tahu kapan Tuhan akan
mengabulkan keinginan itu, tapi dengan niat yang tulus dan baik Insyaallah
pasti ada saja jalan menuju kearah itu dan kuyakin itu.
syukur dan selalu ikhlas berusaha
untuk dilakukan, sampai detik ini adalah anugerah terindah dan terbaik yang
selalu diberikan Tuhan kepadaku.
"apalagi yang engkau cari Rustam?"
kadang aku terdiam jika pertanyaan itu terlintas dibenakku
kadang aku terdiam jika pertanyaan itu terlintas dibenakku
"Tuhan aku masih mencari kesempurnaan dari celah
kehidupanku, aku berharap dan Insyaallaah sebentar lagi Engkau akan mengabulkan
apa yang akan menyempurnakan hidupku itu Tuhan, aamiin ya rabbal al
aamiin" jawabku dalam diam.
belajar ikhlas dan bersyukur itu
susah namun hasilnya Insyaallah akan membuat kita tersenyum bahagia, tentang
masa lalu. masa lalu engkau memberiku banyak pengalaman tentang arti kehidupan
mengajarimu bagaimana hidup yang baik dan tak menyerah meski nurani dan
perasaan berfikir bertolak belakang, masa lalu tahu kah engkau pernah
mengajariku bagaimana cara bekerja keras dengan keringat bercucuran ditengah terik
matahari, peluh, lelah, capek dan rasa malu meski tak pernah kuucapkan itu
tertanam difikiranku dulu meski kutahu kerjaan itu halal, yah kulih bangunan
alias tukang baru alias buruh kasar yang taunya mengaduk semen menjadi sebuah
bangunan itulah aku dulu masa lalu,
masa lalu engkau pernah mengajariku
bagaimana cara menjaga sesuatu meski itu bukan milikku, belajar bersosialisasi
dengan malam, subuh bahkan pagi hingga kantung mata bergantung karena kurangnya
istirahat untuk memejamkan mata, berfikir bahwa itulah akhir perjalanan
pencarian reskiku yang diberikan Tuhan kepadaku, ya Satpam alias Security
itulah aku dulu dengan badan yang lumayan pas-pasan dengan kondisi kurus tapi
ada saja yang mempercayaiku untuk bergabung didalamnya dan minust dua bulan jadi
tiga tahun aku menggeluti propesi itu,
masa lalu lihatlah sekarang dengan ajaranmu aku mampu untuk bisa duduk manis didepan komputer bercinta dengan berkas-berkas yang tiada hentinya mengalir untuk diselesaikan, tiada lagi terik matahari dan sosialisasi malam hingga subuh. aku bersyukur dengan semua ini, perjalanan yang mungkin tak semua orang bisa melewatinya, semoga jadi pelajaran buatku dan bersyukur jika bisa jadi motivasi untuk teman-temanku Alhamdulillah.
belajarlah untuk selalu mensyukuri
apa yang diberikan Tuhan kepadamu, karena Tuhan tak akan menukar rezki
seseorang dengan orang lain.
Tonasa, 05 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar