Selasa, 27 Desember 2016

Kepergianmu

Tepat 14 hari kepergianmu uwa' (panggilan Bapak) Allah SWT menyanyangimu, mencintaimu sehingga memanggilmu aku tahu dan rasa bagaimana rasa sakit yang selama ini engkau rasa dan Allah SWT telah menempatkan rasa sakit itu menjadi sebuah rasa indah dan bahagia yang abadi disisiNya aamiin ya rabbal al aamiin.

Sampai detik ini aku selalu saja masih belum percaya yang sesungguhnya, kadang kebiasaan itu masih selalu menacarimu, kamarmu masih selalu kubuka kufikir engakau berada berbaring didalamnya dan ternyata hanya kasur pembaringanmu yang selalu kupandangi hingga isak ini kadang tak bisa kubendung. Aku tau engkau sudah tenang disana uwa' aku hanya rindu, rindu dengan suasana kebiasaanku ditiap pagi saat akan berangkat kerja dulu ada dua tagan yang kuraih dan ada dua tangan yang meraih tanganku, tapi sekarang tinggal tangan ibu yang selalu kuraih, aku rindu tentang itu semua karena aku merindukanmu #alfatihah. Dengungan sholatmu di tiap waktu selalu teringat ditelingaku itu semua yang membuatku rindu dan kuyakin itu yang akan meluruskan jalanmu menghadap Allah SWT.

Disini tiap mengingatmu hanya doa yang selalu kukirimkan meski raga ini masih sering terisak itu hanya rindu yang terpendam karena keihklasan sejak engkau pergi dalam pangkuanku dan dalam liang lahatmu aku ikhlas bahwa ini adalah takdir terbaik Allah SWT.

Aku tak bisa membuatmu bahagia, uwa' belum melihatku memakai toga yang setiap sabtu minggu harusnya meluangkan waktu banyak untukmu aku harus pergi kuliah, belum melihat rumahku yang sementara akan kubangun katamu dulu akan melihatnya, iya uwa' akan melihatku pakai toga dan rumahku dari SurgaNya aamiin ya abbal al aamiin.

Aku tahu Mama sakit karena kepergianmu tapi dia selalu menyembunyikannya kepadaku begitupun denganku tak mau Mama melihat sedih. Mama lagi sakit karena fikirannya, fikirkan tentangmu uwa'. Terima kasih untuk semua yang telah engkau berikan padaku yang sampai saat ini taksedikitpun dapat kubalas, hanya doa yang kukirimkan kepadamu semoga engkau ditempatkan di SurgaNya aamiin ya rabbal al aamiin.

Aku tak pernah berfikir bahwa engkau akan pergi tapi Allah SWT lebih mencintaimu dan merindukanmu uwa', liat anakmu ini dari SurgaNya tegus jika kusalah tegur aku dalam mimpiku, karena semenjak engkau pergi pesanmu selalu engkau sampaikan lewat mimpiku, itulah mengapa masih sering aku mengira engaku masih ada. Selamat jalan uwa' tunggu aku disana, tunggu kelurgamu disana sampaikan kepada Allah SWT jika engkau sudah mendidikku dengan sangat dan sangat baik, hanya ada kata yang selalu membuatku sesak yaitu RINDU.

Engkau ditakdirkan Allah SWT ke dunia tanggal 03 Juni 1946
Kepergianmu hari Rabu tanggal 14 Desember 2016 Jam 11.15 WITA

Jumat, 02 September 2016

Belajar Ikhlas

Entah apa yang membuat mereka berubah,
mungkin ada hati yang pernah terluka atau kah ada jiwa yang ego untuk tak memerdulikan lagi orang disekitarnya,
semuanyan hanya bisa terjawab oleh dirinya sendiri,
yang tak kumengerti seberapa rumitkah untuk dimintai sebuah bantuan, seberapa banyakkah rugi waktu dan hartamu jika membantu orang lain,
tapi satu manusia tak sama dengan manusia lainnya,

Hikmah dari sebuah kejadian ini,
belajarlah untuk berjalan sendiri mencari jati dirimu jangan selalu mengharap bantuan orang lain,
tapi jangan pernah mengabaikan permintaan hati orang lain yang sedang dalam sebuah kurungan jiwa yang tak mengerti tentang apa yang mereka butuhkan,
kita hidup tak sendiri,
manusia tak bisa hidup sendiri,

Ikhlas itu tak mesti diungkap seperti Surah Al Ikhlas dalam Al Qur'an tak pernah menyebut ikhlas didalamnya dan itulah Ikhlas yang sesungguhnya,
jika membantu orang lain jangan selalu mengingatnya apalagi mengungkit dan membawa imblan yang tak satupun yang diterima,

Note :

Jangan pernah berubah karena kita pernah menjadi satu dalam sebuah organisasi.