Sabtu, 28 Mei 2011

Rabu, 18 Mei 2011

18 mei 2009


2 tahun yang lalu, disinilah ditempat ini PTST aku memulai menemukan jalan rezki yang ditunjukkan Tuhan padaku. Aku bersama sahabat teman bahkan ada jua yang telah kuanggap saudara, ada jua teladan yang biasa ku paggil bapak karena sosoknya yang patut untuk diteladani. Disinilah aku memulai jalan hidup dan nikmatnya berpenghasilan dengan hasil keringat sendiri. Aku bangga pada diriku sendiri yang sampai saat ini bisa membantu Orang Tuaku dengan hasil keringatku. Mungkin banyak diluar sana insan insan sepertiku yang belum paham tentang arti dan jalan kehidupan. Tapi aku telah menemukannya dan disinilah aku mulai belajar untuk menghargai hidup. Yang dulunya tak peduli dengan hal hal kecil disekitarnya tapi sekarang hal sekecil apapun jika terlihat dengan kasat mata. Hati ini bagi besi yang tertarik gelombang magnet untuk meringankan beban yang diembannya. Walaupun itu hanya seuntai harapan kecil namun kulakukan dengan hati yang ikhlas karena ku tahu Tuhan akan memberikan rezki yang lebih untukku. Sebenarnya rezki kita itu ada pada orang orang yang selalu kita bantu dengan pertolongan yang hakiki. Aku tak pernah bermimpi tuk jadi seperti ini tapi Tuhan Maha Tau yang mana yang terbaik untuk umat_Nya. Dan seperti inilah yang terbaik untukku. Hanya rasa syukur dan ikhlas yang selalu kujadikan benteng pertahananku untuk mengarungi sandiwara dunia ini. Apa yang kuraih hingga saat ini tak lepas dari petunjuk_Nya. Dukungan keluarga terutama Ibuku, beliau adalah segalanya bagiku, hingga sampai saat ini pun berkat dukungan Ibu. Semua yang terbaik inilah akan kupersembahkan hanya untuk Ibu.

Selasa, 17 Mei 2011

Tak Ada Makna


Bercerita tentang kehidupan. Yah kehidupan yang sekarang ini menurut penalaranku semakin memprihatinkan. Gimana tidak dijaman yang modern dan glamour *bahasa apa tuch?* semuanya berlandaskan materi materi dan materi. Teringat lagu dangdut yang pernah terdengar oleh kupingku kalo tidak salah kurang lebih liriknya seperti ini "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin". Kayaknya lirik lagu itu klop banget sama suasana kehidupan sekarang. Semuanya adalah materi bahkan banyak yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kesenangan duniawi tersebut (materi). Mereka tidak tanggung tanggung mengambil hak orang laen tanpa sepengetahuan pemiliknya, yah istilah kasarnya pencuri. Bagaimana dengan keadaan seperti ini? Apakah mereka tak berfikir kalau itu semua adalah kesemuan dunia semata? Tak habis fikir dalam pengetahuanku tentang ini semua. Mereka mereka tak lagi memikirkan dosa bahkan mungkin saja imannya sudah tak ada . . . Astagfirullah *tutup mulut*.
Mau dibawa kemana kehidupan ini, kalau kata Armada band, "mau dibawa kemana hubungan kita". Tapi ini bukan cinta dan perasaan semata melainkan kehidupan yang akan berkelanjutan hingga akhir kelak. Yah bukanya so tau ato apalah tapi ku merasa ini tak adil buat orang orang yang membutuhkan (golongan tak mampu) dengan kehidupan seperti ini. Kalau aku sich bersyukur meskipun hidup dalam keaadaan paspasan istilahnya habis bulan habis gaji, tapi rasa syukurku yang membuatku tetap bertahan. Pandai pandailah bersyukur dengan apa yang ada dan ikhlas dengan apa yang kita kerjakan. Yakin hasilnya bahkan memuaskan batin kita. Ngomongnya gampang yah tapi kaga tau apa sipenulis udah jalankan *InsyaAllah lagi berusaha*. Semoga Amien :-)

Senin, 09 Mei 2011

Romantisme Cinta




Romantisme cinta dalam hidup memang harus ada, tetapi Romantisme yang diadopsi Pemuda sekarang adalah Romantisme kacangan. Romantisme yang ditiupkan oleh nafas hasrat Iblis, dan dihirup oleh anak-anak yang seharusnya belajar berhitung atau menyapa realitas dunianya. Sebab, Manusia yang terasing di Dunia adalah sejenis Manusia yang tidak memahami arti hidup. Dan, meskipun mengaku memahami Cinta dan Romantisme, mereka sama sekali tidak menjumpai keindahan. Ingatlah, tidak ada yang lebih indah dari pada kehidupan itu sendiri. Karena darinya kau akan mengerti indahnya Romantisme Cinta yang hakiki.

Sabtu, 07 Mei 2011

3 D`Noisy

Awalnya aku Ikha ama Ady ketemuan ditaman musafir pangkep skitar jam 07:00 pm, ngak nyangka juga bisa ketmu. Ikha yang dari makassar singgah di tamus karena ada acara Bank BRI yang bertajuk pesta rakyat. Dan akhirnya kami bertiga ketemuan. Pulangnya singgah di rumhnya Mama Nia (nyokap ikha) dan terjadilah obrolan yang panjang lebar hingga jam menunjukkan 11:30 pm. Ini karena Ady yang obrolannya nyambung terus ama Mama Nia (maqhlum ady baru ke rumhnya Mama Nia setelah 4 tahun yang lalu, lama juga :-)).
Dimalam itulah timbul difikiran Ady tuk refresing minggu esok malam minggu-red. Dan akhirnya dia rencana ke Daerah Balocci tempat Musibah Banjir Bandang kemarin.
Dan hari minggunya kitapun berangkat, tadinya aku tak punya teman coz Adi ama Ikha tapi akhirnya ada Uly yang pas hari minggu dosennya tidak ada jadi dia berniat ikut juga. Sampai ditempat itu kami melihat secara langsung bekas puing puing musibah itu, walaupun udah seminggu lebih tapi puing puingnya masih tersisa sangat mencekam. Hampir 2 jam_an ditempat itu kamipun bergegas pulang.