Senin, 28 Februari 2011

Ooo Kodongnggee...


Aku harus memulai dari mana aku juga tak tahu.
Kenapa dengan diriku yang selalu dibuat labil oleh cobaan.
Aku selalu tak berdaya saat cobaan itu memujaku.
Aku tidak tau mengapa di penghujung Februari 2011 aku bak tersendak dalam kepahitan yang menjelma dalam cobaan.
Aku tak kuasa dalam kesadaran yang tak abadi saat Ibuku menghampiriku dan menjelaskan semuanya.
Sesempit inikah kehidupan yang harus ku jalani.
Tak ada lagi indah yang tercurah dalam hati.
Tuhan begitu berat kurasa cobaan_Mu.
Hingga tak terasa kristal kristal bening dari pelupuk mata ini tak kuasa lagi terbendung.
Aku memang payah, payah karena imanku tergoyah.
Aku memang pengecut, pecundang atau apalah.
Ku tak perduli lagi apa kata orang.
Mereka mudah menjudge tapi seandainya mereka berada diposisiku sekarang?
Akankah ia bisa terdiam tanpa adanya sebuah pengharapan.
Pengharapan untuk dapat melaluinya dengan indah.
Sungguh ironi hidupku saat ini.
Tak ada lagi jelmaan khayalan yang terpikirkan.
Kepada siapa lagi aku harus mengeluhkan beban yang merangkulku saat ini kalau tidak kepada_Mu ya Allah SWT.
Aku sesak menjalani cobaan_Mu.
Aku tak rela bila melihat Ibuku mengeluh.
Aku tak bisa itu.
Itulah yang membuatku rapuh saat ku menatap Ibuku yang lagi dilema.
Ooo . . . kodooonggnggeee . . .
Apa yang harus di perbuat oleh hamba_Mu yang lemah ini.
Lemah karena kerapuhan.
Rapuh karena cobaan.
Aku bener bener berada di atas awan yang tak normal.
Sakit karena badai yang tak tahu kapan akan berlalu.

Minggu, 27 Februari 2011

Nggaaak Tauuu


Bodohnya diriku yang tak bisa memilih antara kepastian dan keikhlasan.
Setelah semuanya telah berjalan aku terpenjara dalam penyesalan.
Haruskah aku seperti ini terus.
Melayani dan menuruti kebodohan yang merajai imajinasiku.
Aku bagai angan angan yang tak pasti.
Yang sering membuat insan terhasut kepada kesalahan yang tak semestinya.
Ku terpagut dalam sanubari yang tak bernafas lagi oleh sang waktu.
Aku jatuh, terpuruk, terhempas oleh badai kehidupan.
Aku hancur bak debu yang tak dapat tersatukan lagi.
Penyesalan terdalam tengah menaungi jiwaku.
Tapi semuanya siasia tak ada yang bisa menghentikanku dalam sesal semu.

Sabtu, 19 Februari 2011

Aku Dan Tuhanku II


Ketahuilah bahwa sesungguhnya kesulitan dan kemudahan itu adalah cobaan bagi manusia yang beriman.
Allah SWT selalu menguji hamba yang mencintai_Nya atas Dzat yang dicintai hamba_Nya.
Keimanan adalah cahaya mata untuk menerangi jalan kehidupan agar manusia tak mudah jatuh dalam lembah kemaksiatan.
Yang akan membawa sengsara dunia dan akhirat.
Hanya mengaku beriman tanpa pernah dan mau untuk menjalankan perintah serta menjauhi larangan_Nya, tak ubahnya seperti menanti keajaiban untuk memperoleh surga.
Karna syurga hanya diperuntukkan bagi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Setiap persoalan dan kesulitan yang kita alami hendaklah membuat kita menjadi bijak dalam menghadapi serta mengatasinya.
Mungkin kebahagiaan adalah sesuatu yang tertunda setelah kita berhasil mengatasi persoalan yang kita hadapi.
Walaupun sebenarnya kebahagiaan itu tak pernah tertunda, karena kebahagiaan laksana air mengalir, dimana setiap orang dapat meneguk kesegarannya.
Aku berusaha kokohkan lagi semangat yang mungkin pernah patah karena terpaan hidup yang kualami.
Kususun kembali serpihan hati yang telah mati dengan keimanan yang terpatri dihati.
Kucoba untuk hidup yang lebih berarti.
Prolog baru kuawali dengan hati dan jiwa yang suci.
Tak hanya diam dan terpaku dengan kenangan masa silam yang kelam atau termenung menanti sebuah jawaban atas dosa yang pernah kulakukan.
Terampuni ataukah tidak tetapku yakin Allah SWT akan mengampuni dosa dosa hamba_Nya yang benar benar bertobat kepadan_Nya.
Aku terus perelok hati agar menjadi hamba yang selalu mendapat rahmat dan ampunan_Nya.
Karena ku tahu siapa gerangan yang mampu menerobos gelap rintangan hidup adalah manusia yang muttaqin, manusia juara.
Aku akan selalu berusaha SAVE MY SOUL dari hal yang tercelah dan dilarang Allah SWT hingga akhir dunia InsyaAllah Dia akan selalu memudahkan di dunia dan diakhirat kelak.
Dan ternyata cinta kepada Allah SWT dan Rasul_Nya yang menguatkan aku serta membuat hati dan jiwaku menjadi tenang.
Menjadikan hidup lebih terarah dan penuh hikmah.
Kuselalu berdoa dan berharap suci dari dosa hingga masih bisa tetap tersenyum saat Isroil menjemputku dan aku mati dalam keadaan KHUSNULKHOTIMAH amien ya Rabb . . .

Kamis, 17 Februari 2011

Rapuh In The Heart


Di tempat ini dan disudut ruang ini aku duduk termenung.
Semua seakan sesak, penuh isi.
Tak ada ruang tuk berteriak.
Jarijari ini ingin menggapai sebuah ilustrasi bayangan yang ada di hadapanku.
Ku ingin meraihnya tapi semakin dekat jarijari manis ini tuk menggapainya, bayangan itu semakin menjauh.
Hingga hilang tertelan kabut malam.

Ku kembali menggigil tanpa rasa dingin.
Kurangkai kedua tanganku mendekap lutut dan kakiku.
Rapuh yang terasa.
Kupejamkan mata ini membayangkan apa gunanya hidup ini kedepannya.
Tanpa ada sebuah tujuan hidup yang jelas.

Terbesit di benakku.
Jika ku terbujur kaku kelak, akankah ku merasakan bahagia dengan apa yang telah ku lakukan selama ini.
Aku hidup dalam gelimpangan dosa.
Aku merasa tak pernah mempergunakan sisa hidupku dengan kebaikan.
Aku begitu hina di hadapan_Nya.

Oh . . . Tuhan ada apa denganku?
Mengapa rasa rapuh memperdayaiku.
Apakah karena imanku lagi goyah?
Hingga fikiran menjadi kolot.
Semuanya begitu sulit bagiku.

Rabu, 16 Februari 2011

Tak Berguna


Aku terdiam dalam hitungan waktu yang tak pernah berhenti berdetak.
Aku menikmati waktu yang tersisa dalam hidupku, tanpa memikirkan masa depan yang masih suram bagiku.
Aku tak tahu harus berbuat apa.
Aku malas mengejar apa yang belum pasti ku dapatkan.
Sedangkan sekarang ku sudah lebih dari cukup.
Walaupun masih banyak yang menganggapku paspasan.
Tapi itulah nikmat yang harus ku syukuri.
Tiap insan berbeda dan mempunyai tujuan hidup yang tak searah.
Walaupun hanya sebatas mimpi manusia lain menganggapku, tapi aku bangga dengan apa yang kumiliki.
Keluarga, sahabat dan teman teman yang dekat denganku adalah harta paling berharga semasa hidupku.
Enjoy u life, yah itulah salah satu inpirasi dari band favoritku.
Aku tak pernah memaksakan hidupku dengan tujuan yang tak pasti.
Kalau memang rezki itu buat kita, Allah SWT akan memberikan jalan dan menuntun kita sampai ketujuan.
Maka dari itu berusaha sambil berdoa itu harus.
Karena berusaha tanpa doa itu sombong.
Sedangkan doa tanpa usaha adalah mujizat yang tak nyata.

Jumat, 11 Februari 2011

Susahnya "Say I Love You"

Di dalam hatiku ada jiwamu tersembunyi di balik nafasku.
Aku tak tahu akankah kamu menyadari rasaku ini.
Bibir ini masih keluh untuk mengutarakan tentang perasaanku ini.
Aku di hantui kebimbangan akan rasa ini.
Aku takut smuanya akan hancur jika ku nyatakan ini.
Aku takut kehilangan sosok dirimu yang selalu ada di setiap inginku.
Akan kubiarkan ini berlalu.
Tapi angin pun enggan membawanya jauh.
Selalu membawanya kembali di dalam hatiku saat aku brusaha melepaskannya.
Inilah yang membuatku tak berdaya.
Susahnya mengatakan I Love You kepadamu.
Aku tak habis fikir ini akan terjadi padaku.
Tapi yah inilah yang terjadi.
Aku ingin memilikimu lebih dari sekarang tapi,
disisi lain aku tak sanggup bila harus kehilanganmu.
Semuanya terasa sulit bagiku.
Tak ada lagi jalan yang ku dapatkan untuk bisa bersamamu.
Mungkin Tuhan hanya menakdirkan aku dengannya sebatas ini.
Tapi aku tak akan menyerah untuk mendapatkan seuntai kata cinta darimu.
Meskipun saat ini kamu belum mengetahuinya bahwa ku simpan sejuta cinta untukmu.